COBRA salah satu ular paling berbahaya di dunia, dengan bisa mematikan, Namun hal itu tidak untuk seorang bernama Nur Santoso ini, Warga Imogiri Bantul ini kesehariannya beradu dengan bisa ular kobra yang mematikan ini.
Jagal ular kobra adalah profesi yang dijalaninya hingga saat ini. Nur panggilan akrabnya mewarisi kemampuan sang ayah sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar .
Dulu sekitar tahun 1985 Pak Seger ,Ayah Nur mulai berprofesi sebagai jagal ular kobra saat diminta oleh seseorang untuk mencarikan ular kobra.
Pak Seger pertama menggeluti bisnis ini dengan membuat hiasan dari musang jawa dan ular yang diawetkan, lalu ada orang minta dicarikan ular, mulai saat itulah Pak Seger pindah profesi mencari ular sendiri untuk dijual.
Semenjak saat itulah usaha menjual daging ular dilakoni sang ayah. Mulanya semua ular disembelih untuk diambil dagingnya, namun kemudian beralih khusus ke ular kobra, karena lebih menjanjikan. Karena semua bagian ular kobra bisa dimanfaatkan, kecuali kepalanya saja yang di buang.
Seluruh bangian dari ular kobra ini sedianya akan di setorkan ke pemesan di kota yogyakarta dan sekitarnya, Beberapa Restoran yang menyediakan daging ular kobra ini sudah menjadi langganan bertahun-tahun. empedu di jadikan obat dan dagingnya di jadikan masakan di restoran tertentu.
Kulit ular kobra juga di manfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti hiasan tas dan sebagainya, kulit kobra dari Nur ini di setorkan ke pengepul di daerah Boyolali Jawa Tengah.
Untuk saat ini Nur mengakui mulai kesulitan memperoleh pasokan ular kobra, tidak seperti ketika awal mula merintis usaha ini, kemungkinan karena ular kobra ini mulai sedikit habitatnya juga Rusak oleh pembangunan. Ular kobra dari pengepul sekitar 15 ribu per ekor , Nur biasa menjual daging nya 30 ribu per ekor, Dengan di bantu Kakak, Ibu dan Saudaranya, Nur menyembelih ular kobra itu satu demi satu, ia mengaku lebih dari 15 kali di gigit ular kobra ini, dan Nur bercerita, seketika setelah kena gigitan, ia lekas membuka bekas gigitan agar darahnya keluar dengan deras hingga racun keluar dan tidak menjalar ke pebuluh darah, Setelah itu baru di basuh dengan air hangat dan garam dapur, tetapi apabila racun sudah menjalar ke tubuh dengan ditandai muntah dan berak, harus secepatnya di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan anti bisa, ujar Nur dengan serius.
Nur menuturkan jika semua hewan akan jinak bila di perlakukan dengan lembut, dan kita tahu disaat apa mereka akan ganas, untuk ular terutama saat cuaca panas mereka akan lebih agresif.
Jagal ular kobra adalah profesi yang dijalaninya hingga saat ini. Nur panggilan akrabnya mewarisi kemampuan sang ayah sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar .
Dulu sekitar tahun 1985 Pak Seger ,Ayah Nur mulai berprofesi sebagai jagal ular kobra saat diminta oleh seseorang untuk mencarikan ular kobra.
Pak Seger pertama menggeluti bisnis ini dengan membuat hiasan dari musang jawa dan ular yang diawetkan, lalu ada orang minta dicarikan ular, mulai saat itulah Pak Seger pindah profesi mencari ular sendiri untuk dijual.
Semenjak saat itulah usaha menjual daging ular dilakoni sang ayah. Mulanya semua ular disembelih untuk diambil dagingnya, namun kemudian beralih khusus ke ular kobra, karena lebih menjanjikan. Karena semua bagian ular kobra bisa dimanfaatkan, kecuali kepalanya saja yang di buang.
Seluruh bangian dari ular kobra ini sedianya akan di setorkan ke pemesan di kota yogyakarta dan sekitarnya, Beberapa Restoran yang menyediakan daging ular kobra ini sudah menjadi langganan bertahun-tahun. empedu di jadikan obat dan dagingnya di jadikan masakan di restoran tertentu.
Kulit ular kobra juga di manfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti hiasan tas dan sebagainya, kulit kobra dari Nur ini di setorkan ke pengepul di daerah Boyolali Jawa Tengah.
Untuk saat ini Nur mengakui mulai kesulitan memperoleh pasokan ular kobra, tidak seperti ketika awal mula merintis usaha ini, kemungkinan karena ular kobra ini mulai sedikit habitatnya juga Rusak oleh pembangunan. Ular kobra dari pengepul sekitar 15 ribu per ekor , Nur biasa menjual daging nya 30 ribu per ekor, Dengan di bantu Kakak, Ibu dan Saudaranya, Nur menyembelih ular kobra itu satu demi satu, ia mengaku lebih dari 15 kali di gigit ular kobra ini, dan Nur bercerita, seketika setelah kena gigitan, ia lekas membuka bekas gigitan agar darahnya keluar dengan deras hingga racun keluar dan tidak menjalar ke pebuluh darah, Setelah itu baru di basuh dengan air hangat dan garam dapur, tetapi apabila racun sudah menjalar ke tubuh dengan ditandai muntah dan berak, harus secepatnya di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan anti bisa, ujar Nur dengan serius.
Nur menuturkan jika semua hewan akan jinak bila di perlakukan dengan lembut, dan kita tahu disaat apa mereka akan ganas, untuk ular terutama saat cuaca panas mereka akan lebih agresif.